3/4/2024
Berita Nusantara.co, TENGGARONG – Serangan kekeringan yang mematikan mengancam jantung perekonomian Kutai Kartanegara (Kukar), dengan lahan pertanian yang kritis menghadapi risiko gagal panen. Di tengah musim kemarau yang berkepanjangan, sawah-sawah di Kukar menunjukkan retakan-retakan yang mengkhawatirkan, simbol dari bencana yang sedang berlangsung.
Namun, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar tidak berdiam diri. Dengan respons yang tangkas, mereka mengambil langkah-langkah strategis untuk menanggulangi krisis ini, terutama di daerah-daerah dimana fase pembuahan padi mencapai titik kritis.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik menegaskan, bahwasanya berkomitmen penuh untuk menjaga tanaman padi yang sedang dalam fase bunting. Ini adalah masa kritis bagi kelangsungan hidup.
“Tanpa solusi segera, kita bisa menghadapi gagal panen massal. Tanaman padi membutuhkan asupan air yang konsisten selama fase pembuahan untuk memastikan buah yang berkualitas” terang Taufik.
Distanak saat ini mengidentifikasi sumber air potensial dan mengalirkan ke sawah yang memerlukan.
“Kami mengkaji setiap kemungkinan, dan siap melakukan pompanisasi jika diperlukan, untuk menjamin irigasi yang efektif,” tutupnya. (Adv/DiskominfoKukar)
