28/08/2024
Beritanusantara.co, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya mempercepat pemenuhan kebutuhan listrik di 101 desa wilayah tertinggal, terluar dan terdepan dengan melakukan empat langkah strategis.
“Empat langkah strategis itu antara lain pembangunan PLTS terpusat, perluasan jaringan distribusi tenaga listrik, sambungan instalasi listrik rumah dari PLN, dan pembangunan jaringan transmisi,” kata Asisten III Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kaltim Riza Indra Riadi di Samarinda, Sabtu.
Riza menjelaskan, dengan luas wilayah Kaltim yang terdiri atas 1.038 desa/kelurahan, banyak desa yang terletak di daerah pedalaman, terpencil, terluar, maupun perbatasan.
Kondisi geografis tersebut menyebabkan banyak desa yang tidak memiliki akses dan prasarana yang memadai untuk dijangkau, sehingga pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya penyediaan tenaga listrik, menghadapi kendala.
“Hingga Agustus 2024, dari 1.038 desa di Provinsi Kalimantan Timur, sebanyak 904 desa sudah menikmati listrik dari PT PLN,” kata Riza merujuk data dari Dinas ESDM Kaltim.
Namun, katanya, masih ada 134 desa yang belum teraliri listrik PLN, atau biasa disebut Desa Berlistrik Non PLN. Dari 134 desa tersebut, 33 desa mendapatkan listrik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat yang dibangun menggunakan dana APBN, APBD, dan partisipasi swasta.
Sementara itu, 101 desa masih menggunakan listrik secara mandiri dengan mesin genset desa atau PLTS Solar Home System (SHS), sehingga belum bisa menikmati listrik selama 24 jam karena keterbatasan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pada tahun 2024, untuk langkah pembangunan PLTS Terpusat dilaksanakan di Kabupaten Mahakam Ulu sebanyak tiga desa, dan satu desa di Berau. Pembangunan ini dapat memberikan akses listrik yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat di desa-desa tersebut.
“Langkah selanjutnya, perluasan dan pembangunan jaringan distribusi listrik akan dilaksanakan di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak tiga desa, satu desa Kutai Barat, dan satu desa di Kutai Timur,” ucapnya.
Riza melanjutkan, langkah berikutnya dari strategi pemerataan listrik Kaltim, yakni pemasangan sambungan instalasi listrik rumah dan penyambungan listrik PLN.
Pemprov Kaltim pada tahun 2024 memasang sambungan listrik sebanyak 2.500 rumah, tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur.
“Program ini bertujuan untuk memastikan setiap rumah tangga di desa-desa tersebut dapat menikmati listrik secara langsung dari PLN,” katanya.
Pada langkah perluasan jaringan listrik di desa terpencil, Pemprov Kaltim juga melanjutkan pembangunan jaringan transmisi (SUTT 150 kV), dan pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik ke wilayah desa yang belum terjangkau listrik PLN.
Riza juga menjelaskan, pada tahun 2024, PT PLN sedang progres pembangunan jaringan distribusi tenaga listrik yang menjangkau 26 desa di Kaltim.
“Kami akan terus bekerja keras dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Kalimantan Timur yang terang benderang,” demikian Riza.(Han/BN)