Beritanusantara.co, Jakarta – Johnny G Plate selaku Sekjen Partai Nasdem mengatakan bahwa reshuffle dalam Kabinet Indonesia Maju seluruhnya adalah hak Pak Jokowi selaku Presiden. Oleh karena itu, Plate yang juga Menkominfo itu menyatakan pihaknya enggan mengira-ngira menteri mana saja yang akan diganti.
“Saya tentu tidak bisa mengandai-andai menteri mana (reshuffle), kapan akan dilakukan reshuffle oleh Presiden karena itu ada pada hak Presiden,” ujar Plate di Hotel Dharmawangsa Minggu (8/1/2023).
Tetapi, jika benar kelak menteri dari Nasdem yang akan direshuffle maka ia meyakinkan akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
“Ketua Umum Nasdem menyampaikan bahwa untuk periode 2024-2029 akan teguh menjaga konsistensi pembangunan nasional yang sudah dirintis oleh kabinet saat ini. Satu yang harus dicatat, the winner never quit and the quitter never win,” katanya.
Plate berpendapat bahwa pihaknya juga tidak akan mengundurkan diri dengan sukarela dari kabinet, karena, pemenang tidak dapat keluar atau kabur.
“Nasdem itu the winner, Nasdem will never quit di dalam mengawal pembangunan nasional. Nah kita tidak akan (keluar) karena keberhasilan kabinet begitu pentingnya bagi bangsa dan negara di situasi yang sulit,” ujar Plate.
Effendy Choirie atau Gus Choi selaku Ketua DPP Partai Nasdem memverifikasi adanya kabar reshuffle kabinet di dalam partainya. Namun, dia mengatakan hal itu tidak masalah.
“Bagi Nasdem enggak ada masalah, di Nasdem ya kabar itu kabar bukan kabar angin, memang kabar beneran,” ucap Gus Choi di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Dia berpendapat bahwa Nasdem telah siap apabila kadernya diganti dari kabinet. Gus Choi mengatakan partainya telah meninjau untung dan ruginya.
“Kita sudah siap semua, kita diajak siap setiap mengambil keputusan, itu kita sudah memikirkan risikonya, keuntungannya, itu sudah, sudah dihitung plus minusnya jadi enggak masalah,” katanya.
Nasdem tidak merasa tersinggung jika menterinya diganti. Tetapi, Gus Choi menaksir bahwa cara tersebut kurang dewasa dalam berpolitik.
“Enggak perlu sakit hati, enggak perlu baper, biasa aja hanya meskipun biasa saja tetap ada catatan ‘oh begini cara berpolitiknya’ ‘oh ini kurang dewasa’ jadi tetap ada penilaian tapi kesiapan mah tetap harus ada,” terangnya.
Tiga menteri Nasdem yang ada di dalam kabinet Indonesia Maju diantaranya adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian, dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
Eriko Sotarduga Ketua DPP PDIP menyinggung Partai Nasdem yang takut hengkang dari kabinet. Eriko berkata tentang etika Nasdem yang telah mendukung Anies Baswedan menjadi capres dan dinilai menjadi antitesa Jokowi.
“Kalau soal dikatakan antitesa itu kan sebenarnya itu kan etika. Kalau kita sudah misalnya mau mengambil sesuatu yang berlawanan antitesa ya,” ujar Eriko, Jakarta, Sabtu (7/1/2023).
Eriko mengungkit saat PDIP jadi oposisi saat rezim Susilo Bambang Yudhoyono berdaulat. Eriko berpendapat bahwa ada kalanya bermanfaat untuk rakyat jika menjadi oposisi
“Etikanya sebenernya kami dulu juga pernah menjadi oposisi, enggak ada masalah juga kan, kalau di luar pemerintahan kan sah sah saja. Kita hidup kan pilihan, kami pernah menjadi di luar pemerintahan ternyata juga bermanfaat,” katanya.
“Lebih bisa mengakomodir kepentingan rakyat dan pada akhirnya kami bersyukur kehadirat Tuhan kami memenangkan (pemilu 2014 dan 2019),” imbuhnya.
Sumber : Isu Reshuffle Kabinet, Nasdem Tegaskan Tak Akan Berhenti Dukung Jokowi