DaerahKalimantan Timur

Cegah Stunting, BKKBN Kaltim Dorong Remaja Tunda Pernikahan Lewat Program Genre

×

Cegah Stunting, BKKBN Kaltim Dorong Remaja Tunda Pernikahan Lewat Program Genre

Sebarkan artikel ini
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Nurizky Permanajati.

Beritanusantara.co, Samarinda – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur menyerukan pentingnya penundaan usia pernikahan pada remaja sebagai langkah strategis untuk mencegah stunting dan membangun generasi yang sehat dan berkualitas.

Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Nurizky Permanajati, menekankan bahwa pencegahan stunting seharusnya dimulai sejak remaja, bukan setelah anak lahir.

“Kita tidak bisa bicara pencegahan stunting hanya saat anak sudah ada. Itu terlambat. Pencegahannya harus dimulai bahkan ketika remaja masih sekolah. Karena itu kami punya program PKBR, Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja. Program ini mendidik remaja laki-laki dan perempuan agar kelak mereka siap menjadi orang tua yang bertanggung jawab secara mental, emosional, dan ekonomi,” jelas Nurizky, Sabtu (17/5).

PKBR dijalankan melalui pusat informasi dan konseling (PIK) remaja di sekolah-sekolah dan komunitas seperti karang taruna, remaja masjid, serta gereja.
Lewat PIK, remaja mendapat materi edukatif seputar kesehatan reproduksi, perencanaan masa depan, hingga kesiapan membina rumah tangga.

“Kita arahkan remaja untuk tidak buru-buru menikah. Mereka harus mengejar cita-cita dulu, kembangkan potensi, baru berpikir untuk menikah ketika benar-benar siap. Kita ingin anak-anak muda ini punya pemahaman yang komprehensif. Program Genre yang kami jalankan ini bahkan sampai ke tingkat nasional, bersaing dalam adu wawasan dan pengetahuan. Mereka bisa dibilang selevel Putri Indonesia dari segi kualitas wawasan dan kemampuan menyampaikan isu-isu sosial,” ujarnya antusias.

Nurizky juga menyoroti tantangan zaman, mulai dari meningkatnya fenomena fatherless, pergeseran nilai sosial, hingga ancaman populasi menua. Menurutnya, PKBR dan Genre menjadi solusi cepat dari BKKBN untuk menjawab tantangan sosial tersebut.

“Kita menyebutnya quick win. Ini adalah jawaban cepat dari Pak Menteri untuk mengatasi kegelisahan sosial yang sekarang terjadi di masyarakat. Jadi tidak hanya bicara soal angka pernikahan dini, tapi juga kesiapan sosial-ekonomi generasi muda secara menyeluruh,” pungkasnya. (h/bn)

Example 300250