BALIKPAPAN – Diduga akibat terjebak dalam palka kapal (ruangan untuk menyimpan muatan yang biasanya di bawah geladak kapal) dan keracunan gas, anak buah kapal (ABK) di Balikpapan, tewas. Petaka ini terjadi di Perairan Kampung Baru, Balikpapan.
Kepala Seksi Operasi Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Basri, memaparkan kronologi yang dilaporkan bermula pada hari Minggu,22 Januari 2023 sekitar pukul 16.45 Wita, kapal MT Nurhasanah Lima dari padang bongkar muat sawit. Info awal, lima orang yang berencana turun ke dalam palka untuk mengambil sample minyak. Dua orang masuk ke dalam palka, 3 orang menunggu di atas. Satu orang diduga menghirup Hidrogen Sulfida dalam ruang terbatas (Confined space) tidak sadarkan diri , korban ke 2 berusaha untuk menolong tetapi tidak dilengkapi APD/SCBA sehingga penolong menjadi korban berikutnya.
“Dua tim bergerak menuju LKP (lokasi kejadian perkara),” kata Basri.
Sesampainya di LKP, tim langsung berkoordinasi dengan potensi yang ada, lalu dilanjutkan dengan persiapan proses evakuasi. Dari upaya itu, ternyata ada tiga orang yang mesti dievakuasi. Pada pukul 18.55 Wita, tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi korban pertama dalam keadaan meninggal dunia. Lalu korban kedua 19.00 Wita, dan korban ketiga 30 menit kemudian.
Selanjutnya, korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Balikpapan. Dengan ditemukannya seluruh korban, maka Operasi SAR selesai dan diusulkan untuk ditutup dan seluruh unsurs Tim SAR gabungan dikembalikan kesatuannya masing-masing dilanjutkan dengan kesiapsiagaan.
Dalam rilis Polda Kaltim, Kapolsek Semayang Kompol Komank Adhi Andhika memaparkan tiga anak buah kapal (ABK) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) tewas diduga keracunan gas usai terjebak dalam palka kapal. Jasad ketiganya ditemukan dalam kondisi terbakar.
“Korban seluruhnya ditemukan dengan kondisi terbakar,” ucap Kapolsek Semayang Balikpapan, Minggu (22/1/2023).
Dia menjelaskan, awalnya satu ABK turun ke dalam kapal mengambil sampel minyak sawit.
Namun korban tidak kembali lantaran diketahui tidak sadarkan diri. ABK tersebut diduga keracunan gas di dalam palka kapal.
“Saat di dalam korban diduga menghirup hidrogen sulfida saat berada di ruang terbatas. Untuk data korban yang masuk kami masih belum terima,” terangnya. Mengetahui rekannya masih di dalam palka, dua ABK lain turun menyusul.
Namun keduanya masuk tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD) sehingga ikut tewas terjebak.
“Jadi informasi yang kami terima ada tiga korban yang terjebak di dalam,” kata Kapolsek.
Ketiga korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit di Balikpapan untuk divisum. Kasus ini pun tengah dalam penyelidikan polisi.