Beritanusantara.co, Samarinda – Pembangunan Kalimantan Timur (Kaltim) tidak cukup diukur dari seberapa banyak gedung menjulang atau panjang jalan yang teraspal. Anggota DPRD Kaltim, Akhmad Reza Fachlevi, menegaskan bahwa arah pembangunan di provinsi ini harus lebih menyentuh aspek sosial, keadilan, dan inklusi, terutama bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, anak berkebutuhan khusus, serta masyarakat di daerah tertinggal.
Dalam pernyataannya baru-baru ini di Samarinda, Reza mengkritisi orientasi pembangunan yang masih dominan fisik, sementara persoalan sosial kerap diabaikan. “Masih banyak masyarakat yang belum merasakan akses pendidikan, layanan kesehatan, dan bantuan sosial secara layak,” ujar politisi yang dikenal vokal dalam isu keadilan sosial tersebut.
Reza menekankan bahwa indikator keberhasilan pembangunan seharusnya tidak semata berfokus pada infrastruktur, melainkan juga pada pemerataan kesejahteraan. Ia mendorong Pemprov Kaltim untuk menerapkan pendekatan pembangunan yang inklusif dan merata. “Pembangunan harus menyentuh semua lapisan, termasuk mereka yang tinggal di pelosok dan sulit dijangkau,” tambahnya.
Sebagai anggota DPRD yang aktif mengawal isu sosial, Reza menyatakan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam menyusun kebijakan yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Menurutnya, peran Kaltim sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) seharusnya menjadi momentum memperbaiki arah pembangunan ke depan.
“Pembangunan sosial jangan hanya jadi pelengkap. Harus jadi prioritas utama,” tegas Reza, mengingatkan bahwa kemajuan fisik tidak boleh menutupi ketimpangan sosial yang masih terjadi.
Ia juga menyoroti ketimpangan layanan dasar di wilayah pedalaman, seperti minimnya fasilitas pendidikan dan kesehatan. Reza yakin bahwa dengan pendekatan pembangunan yang lebih adil dan berpihak pada kelompok marjinal, Kaltim bisa menjadi provinsi yang bukan hanya maju secara infrastruktur, tapi juga ramah dan peduli terhadap seluruh warganya.(Adv)