Beritanusantara.co, Samarinda – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan serangkaian evaluasi teknis terhadap struktur Jembatan Mahakam I di Samarinda, pasca tertabraknya pilar 4 (PIR 4) oleh kapal tongkang Bg Azamara 3035 pada 26 April 2025 malam.
Evaluasi dilakukan melalui tiga metode pengujian, yaitu pengukuran geometrik, uji pembebanan dinamik, dan
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) terhadap beton pilar yang terdampak.
“Pengujian pertama adalah pengukuran geometrik jembatan untuk mengetahui apakah terjadi pergeseran
atau deformasi struktur akibat benturan,” ungkap Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, Rabu (30/4).
“Selanjutnya dilakukan uji pembebanan dinamik dengan truk delapan ton di jumping board, guna mengukur
kekakuan dan frekuensi alami jembatan.” tambahnya.
Pengujian ketiga, UPV, dilaksanakan khusus pada bagian bawah pilar 4 untuk menilai integritas beton yang
terkena dampak langsung. Hendro menargetkan semua pengujian lapangan selesai pada sore hari, sebelum
pukul 16.00 WITA.
Ia juga menyebutkan bahwa analisis lanjutan akan dilakukan bersama tim ahli pada Jumat (2/5).
“Hasil uji kemungkinan bisa kami umumkan pada Senin atau awal pekan depan,” ujarnya.
Selama proses analisis berlangsung, Pemerintah Provinsi Kaltim menutup sementara Jembatan Mahakam I pada Rabu (30/4), mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WITA. Penutupan bertujuan untuk memastikan keamanan struktur pasca insiden, dengan arus lalu lintas dialihkan melalui Jembatan Mahkota dan Mahulu. (H/BN)