Beritanusantara.co, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor gas meskipun terdapat potensi defisit pasokan di beberapa tahun mendatang.
“Sampai hari ini tidak ada impor gas, dan kami berusaha maksimal agar tidak terjadi impor,” kata Bahlil saat kunjungan ke Pertamina Hulu Mahakam dan Eni Indonesia di Senipah, Kutai Kartanegara, Rabu (30/4).
Menurutnya, defisit disebabkan meningkatnya konsumsi dalam negeri dan kurang akuratnya proyeksi kebutuhan. Namun, hasil reviu menunjukkan produksi gas domestik masih mencukupi.
Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen pada target produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional sebesar 1 juta barel per hari (bopd) pada 2030.
“Kita diperintahkan Presiden, maka sebagai pembantu jangan menyerah sebelum bertarung,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PGN Arief S Handoko mengingatkan bahwa wilayah Jawa Barat hingga Sumatra bagian utara berisiko mengalami kekurangan pasokan gas mulai 2025 hingga 2035. (H/BN)