28/11/2023
Sidoarjo, Berita Nusantara.co – Avantee & AdaModal melakukan kolaborasi acara literasi keuangan dalam mendukung Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai keuangan digital dengan kalangan generasi muda Sidoarjo. Melalui kegiatan ini, diharapkan para generasi muda dapat memahami betapa pentingnya memiliki pemahaman yang kuat tentang keuangan digital yang perkembangannya semakin pesat.
Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di provinsi Jawa Timur masih di angka 55,32 persen, hal ini berbeda dengan tingkat inklusi keuangan Jawa Timur yang sudah mencapai 92,99 persen. Dalam hal ini menandakan masyarakat Jawa Timur sudah menggunakan produk finansial namun belum mendapatkan awareness yang tinggi terhadap produk yang dipakai.
PT Grha Dana Bersama (Avantee) dan PT Solid Fintek Indonesia (AdaModal) menyelenggarakan seminar keuangan secara daring dengan tema “Semakin Paham Inovasi Keuangan Masa Kini” yang dihadiri oleh mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada hari ini.
Dalam acara seminar, narasumber Fajar Muharam selaku Corporate Communication Officer Avantee menyatakan sekarang adalah waktu yang ideal untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan digital.
“Sangat penting bagi kita secara pribadi untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang risiko, manfaat, dan tantangan yang terkait dengan penggunaan layanan fintech lending agar kita dapat menggunakan teknologi ini dengan bijaksana,” ucapnya.
Sementara itu, Kammala Afni, CEO AdaModal menambahkan jika pihaknya sebagai fintech lending melakukan kegiatan ini sebagai salah satu dukungan untuk mendukung Bulan Inklusi Keuangan (BIK).
“Jadi kita memberikan informasi perkembangan industri finansial teknologi untuk generasi muda Sidoarjo untuk terus meningkatkan pemahaman tentang literasi keuangan digital,” tegasnya.
Selanjutnya, dengan meningkatnya literasi keuangan di antara generasi muda Sidoarjo, diharapkan pemahaman tentang opsi akses keuangan, seperti fintech lending akan menjadi lebih tersebar luas. Selain itu kesadaran tentang risiko dan tantangan yang terkait dengan penggunaan fintech lending juga diharapkan akan terus tumbuh.
Data statistik dari OJK mencatat bahwa saat ini terdapat 101 penyelenggara fintech lending yang telah mendapatkan izin dari OJK dan menjadi anggota Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI). Industri fintech lending terus aktif dalam mengalirkan pinjaman kepada pengguna, dengan jumlah total mencapai Rp 657.854 miliar per bulan Juli 2023.(*)