Beritanusantara.co, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, meresmikan Taman Para’an di kawasan Jembatan Nibung, Pasar Segiri, sebagai ruang publik berketahanan iklim pertama di kota tersebut. Taman ini dirancang secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat serta mengedepankan penggunaan energi terbarukan.
“Ruang publik ini tidak sekadar tempat rekreasi, tetapi juga menjadi pelajaran bagaimana kita bisa merancang sesuatu bersama masyarakat. Ini menjadi proyek percontohan penting bahwa ruang terbuka hijau yang tangguh terhadap iklim sangat relevan bagi kota-kota lain di Indonesia,” kata Andi Harun saat peresmian, Senin (19/5).
Ia mengapresiasi keterlibatan langsung warga dalam proses desain yang difasilitasi oleh Queensland University of Technology. Menurutnya, semua fungsi dan elemen taman merupakan hasil dialog antara masyarakat dan perencana.
“Taman Para’an adalah bukti bahwa desain terbaik lahir dari aspirasi rakyat. Bahkan, pengelolaannya nanti akan diserahkan kepada masyarakat karena sejak awal taman ini adalah milik mereka,” ujarnya.
Taman ini dilengkapi panel surya dan generator kincir angin sebagai sumber listrik mandiri, serta ruang serbaguna yang dapat difungsikan sebagai tempat evakuasi saat banjir.
Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK, Yulia Suryanti, yang turut hadir dalam peluncuran, menyebut Taman Para’an sebagai simbol sinergi multipihak.
“Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, universitas, dan mitra pembangunan. Kami berharap proyek seperti ini bisa direplikasi di wilayah lain, terutama yang rentan terhadap cuaca ekstrem,” jelas Yulia. (h/bn)