Beritanusantara.co, Samarinda – Sebanyak 58 siswa TK Kemala Bhayangkari 10 di Samarinda menerima bantuan makanan bergizi melalui program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (26/5). Program ini merupakan bagian dari kebijakan prioritas pemerintah pusat dalam rangka membangun generasi sehat dan cerdas sejak usia dini.
Penyaluran bantuan dilakukan secara simbolis di halaman sekolah yang berada di lingkungan Mako Brimob Batalyon B Pelopor, Jalan Sultan Hasanuddin, Samarinda Seberang. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Andy Rifai dan Ketua Ranting Bhayangkari, Dian Edy Musdwiyono.
“Kami sangat mengapresiasi hadirnya Program Makan Bergizi Gratis ini, karena ini merupakan bentuk nyata perhatian negara terhadap tumbuh kembang anak-anak kita,” ujar Kombes Andy Rifai. Ia menegaskan bahwa masa depan bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi muda saat ini.
Menurutnya, pemenuhan gizi sejak usia dini bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik anak, tapi juga perkembangan otak dan kemampuan belajar mereka di masa depan. “Makanan bergizi adalah fondasi untuk mencetak generasi unggul. Kami berharap program ini terus berkelanjutan,” imbuhnya.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif pemerintah yang digulirkan melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dan disalurkan lewat Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG). Fokus utama program ini adalah memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak-anak PAUD, TK, dan SD agar mereka mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama masa pertumbuhan.
Ketua Ranting Bhayangkari, Dian Edy Musdwiyono, menyampaikan bahwa antusiasme anak-anak sangat tinggi dalam menyambut makanan bergizi yang dibagikan. Menurutnya, makanan yang dibagikan tidak hanya lezat, tetapi juga dirancang secara khusus agar memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak-anak usia dini.
“Anak-anak terlihat senang dan ceria. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bentuk nyata kepedulian terhadap kesehatan dan pendidikan anak,” katanya.
Jenis makanan yang diberikan dalam kegiatan ini mencakup menu seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta sayur dan buah-buahan. Standar gizi yang digunakan merujuk pada ketentuan Kementerian Kesehatan agar program tidak hanya bersifat konsumtif tetapi juga edukatif.
Kepala sekolah TK Kemala Bhayangkari 10, Ibu Yunita, juga mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.
“Kadang orang tua murid belum sepenuhnya sadar pentingnya gizi seimbang. Dengan adanya MBG, anak-anak bisa belajar makan sehat sejak dini, dan kami sebagai guru juga mendapat dukungan dalam proses pembelajaran yang lebih optimal,” katanya.
Melalui MBG, pemerintah berharap angka stunting, kekurangan gizi, serta penyakit akibat pola makan tidak sehat dapat ditekan sejak usia prasekolah. Selain itu, program ini juga menjadi sarana untuk membangun budaya makan sehat yang bisa dibawa anak-anak ke lingkungan keluarga mereka.
Program MBG dijadwalkan terus berlanjut dan diperluas ke berbagai daerah di Indonesia, dengan pengawasan ketat terhadap kualitas makanan dan efektivitas pelaksanaannya. (h/bn)