Beritanusantara.co, Jakarta – Mantan Presiden AS Donald Trump kembali mendesak Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar satu persen, menyebut Ketua The Fed Jerome Powell sebagai “Terlambat Bertindak”. Melalui unggahan di media sosial, Trump menyebut kebijakan Powell merugikan negara.
“Terlambat di The Fed adalah bencana! Meski dia ada, negara kita tetap hebat. Pangkas satu poin penuh, berikan bahan bakar roket!” tulis Trump, dikutip Bloomberg, Sabtu (7/6).
Desakan Trump muncul menjelang pertemuan The Fed pada 17–18 Juni mendatang, meski para pejabat diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan. Data tenaga kerja terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat namun tetap solid, dengan tingkat pengangguran stabil di angka 4,2%.
Trump bahkan mengisyaratkan akan mengganti Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2026.
“Akan diumumkan segera,” ujarnya saat ditanya wartawan di Air Force One. Ia juga menyinggung Kevin Warsh sebagai salah satu nama yang “sangat dihormati.”
Sementara itu, The Fed menilai kondisi ekonomi belum mendesak untuk pelonggaran moneter. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker menyebut laporan ketenagakerjaan Mei sebagai “solid” dan mengatakan saat ini adalah waktu untuk mempertahankan kebijakan.
“Data ketenagakerjaan yang kuat memperkuat argumen The Fed untuk bersabar,” kata Scott Helfstein, Kepala Strategi Investasi Global X.
Di sisi lain, Trump menilai mempertahankan suku bunga tinggi hanya akan memperburuk beban bunga utang negara.
“Jika dia memotong, kita bisa turunkan bunga utang jangka pendek dan panjang. Inflasi tak ada. Kalau nanti muncul lagi, naikkan suku bunga. Sangat sederhana” tulisnya lagi.
Kini, pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga baru akan dilakukan pada September, dengan kemungkinan pemotongan kedua pada Desember, tergantung arah perekonomian dan inflasi. (h/bn)