Beritanusantara.co, Jakarta – Nilai tukar rupiah akan dolar AS pada Jumat sore diakhiri menurun sejalan dengan pelaku pasar yang menyangsikan data ketenagakerjaan Amerika Serikat.
Rupiah diakhiri menurun 16 poin atau 0,1 persen ke posisi 15.633 per dolar AS dipadankan dengan posisi sebelumnya pada penutupan perdagangan 15.617 per dolar AS.
“Pasar terlihat mewaspadai rilis data non-farm payroll AS pasca rilis data tenaga kerja AS yang cenderung optimis semalam,” ujar Faisyal selaku analis Monex Investindo Futures, Jumat (6/1/2023).
Pelaku pasar terlihat mewaspadai data ketenagakerjaan non pertanian atau non-farm payroll (NFP) AS yang diduga akan sedikit memburuk pada Desember, yang menunjukan mulai lambannya pasar tenaga kerja selepas serangkaian peningkatan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve pada 2022.
Tetapi, di lingkungan investor terdapat kekhawatiran bahwa sinyal kekuatan di pasar tenaga kerja akan memberikan ruang yang pas bagi The Fed untuk pergerakan lebih hawkish (rejim suku bunga tinggi).
Tanda tersebut tampak dalam rilis data tenaga kerja AS yang telah diumumkan kemarin malam.
Data tenaga kerja untuk bagian swasta yang diumumkan oleh ADP menunjukkan para pengusaha meningkat 235.000 tenaga kerja baru dalam rentang waktu bulan Desember 2022, bertambah tinggi dari perkiraan untuk kenaikan 152.000 tenaga kerja dan juga dari rentang waktu sebelumnya yang diperbaiki lebih tinggi untuk tumbuh 182.000 tenaga kerja.
Selanjutnya, terlihat penurunan pada jumlah klaim tunjangan pengangguran menjadi 204.000 klaim, lebih sedikit dari perkiraan untuk 225.000 klaim dan rentang waktu sebelumnya 223.000 klaim.
Akhir-akhir ini, The Fed telah memberikan sinyal bahwa bank sentral bisa jadi akan mengulur laju kenaikan suku bunga di tahun 2023, selepas serangkaian peningkatan besar pada 2022.
Tetapi, pencipta kebijakan The Fed mengungkapkan bahwa mereka boleh jadi akan menjaga suku bunga yang lebih tinggi dalam periode yang lebih lama, melalui batasan pergerakan inflasi yang menjadi fokus mereka.
Hal tersebut telah membuat banyak keraguan tentang di mana letak suku bunga AS akan mendekati puncaknya, mengingat inflasi tetap jauh di atas target The Fed di level 2 persen.
Rupiah pada pagi hari kemarin dibuka menurun ke posisi 15.621 per dolar AS. Selama sehari rupiah bergerak di kisaran 15.621 per dolar AS sampai 15.643 per dolar AS.
Sedangkan, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menurun ke posisi 15.635 per dolar AS dipadankan dengan posisi sebelumnya 15.610 per dolar AS.
Sumber : Jelang Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Melemah ke 15.633 per Dolar AS