Beritanusantara.co, Samarinda – Rendahnya partisipasi masyarakat, khususnya generasi muda, dalam proses demokrasi menjadi sorotan tajam Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi).
Menurutnya, partisipasi politik yang minim menjadi hambatan utama dalam menciptakan kebijakan publik yang berkualitas dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Ketika masyarakat pasif, terutama kaum muda, maka kebijakan yang lahir rentan jauh dari kebutuhan riil di lapangan,” kata Darlis di hadapan para peserta diskusi. Ia menegaskan bahwa demokrasi seharusnya bukan hanya dimaknai sebagai momen pencoblosan saat pemilu, melainkan sebagai proses partisipatif yang berkelanjutan.
Berdasarkan data dari pelaksanaan Pilkada terakhir di Samarinda, angka partisipasi pemilih hanya mencapai sekitar 51 persen, sebuah angka yang menurut Darlis masih jauh dari idealisme demokrasi. Ia menilai rendahnya partisipasi ini bukan hanya masalah teknis, tetapi mencerminkan krisis kesadaran politik di tengah masyarakat, terutama di kalangan pemuda.
Darlis menyampaikan bahwa generasi muda memegang peranan strategis sebagai agen perubahan. Menurutnya, keberanian menyuarakan aspirasi dan terlibat aktif dalam proses demokrasi harus terus didorong. “Partisipasi tinggi tak cukup, jika motivasinya bukan karena kesadaran akan masa depan bersama. Kita butuh pemilih yang paham, bukan sekadar hadir di TPS,” ujarnya.
Fenomena ini mencerminkan ironi demokrasi di era digital: informasi politik melimpah, tetapi keterlibatan nyata minim. Banyak anak muda lebih aktif di media sosial ketimbang di ruang musyawarah atau forum-forum aspirasi publik. Padahal, keterlibatan dalam pembuatan kebijakan sangat menentukan arah pembangunan daerah dan kehidupan sosial dalam jangka panjang.
Sebagai solusi, Darlis mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, serta organisasi kepemudaan untuk secara serius mengedukasi publik mengenai pentingnya partisipasi dalam demokrasi. Ia mengusulkan program-program pendidikan politik yang inklusif, berbasis komunitas, serta kampanye kesadaran yang membumi di tingkat lokal. (Adv)