Samarinda, Berita Nusantara.co – Pembangunan jalan penghubung Samanhudi ke S Parman di area eks Bandara Temindung Samarinda, rencananya akan baru dibuka untuk umum pada akhir Januari ini guna memecah konsentrasi arus lalu lintas yang sering jadi penyebab kemacetan di Jalan Gatot Subroto ke Agus Salim.
Pemprov Kaltim sepakat untuk membuka kembali akses jalan penghubung dari Samanhudi menuju Letjend S Parman (eks Rajawali). Pembukaan jalan ini sebelumnya ditargetkan selesai 31 Desember 2023. Namun pembangunan melewati batas waktu yang diberikan. PUPR-Pera Kaltim pun memberi denda pada kontraktor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda menjelaskan saat ini progres jalan penghubung tersebut masih dalam pengerjaan. Ditargetkan selesai akhir Januari ini.
“Semoga Januari akhir, sudah bisa dibuka. Tinggal gorong-gorong dan sedikit cor yang belum juga saluran air,” ungkapnya.
Sambungnya, pembayaran termin akhir ikut molor. Karena melewati masa penganggaran Perubahan 2023, pun tidak masuk plotting APBD Murni 2024. Sehingga pembayarannya menunggu dari APBD Perubahan 2024. Sekaligus memotong pembayaran sesuai nilai denda, yang dihitung per hari setelah 31 Desember 2023.
“Yang jelas bulan ini tidak ada menerima pembayaran, karena selesai akhir Januari,” jelasnya.
Selama berlangsungnya pembangunan jalan akses penghubung ini, permasalahan yang dihadapi yakni masalah sampah. Namun, permasalahan tersebut telah tuntas. Karena, Pemprov Kaltim telah memberikan sedikit lahannya untuk membuat Tempat Pengolahan Sampah (TPS), yang nantinya akan dikelola oleh Pemkot Samarinda.
“Sempat ada penolakan beberapa warga soal TPS. Tapi sudah clear. Untuk selanjutnya yang mau membangun TPSnya itu pemkot, yang jelas pemprov sudah menyediakan lahannya,” tutupnya.(Han/BN)
