Samarinda

Diklat Membatik Untuk Menjaga Warisan Budaya Indonesia

×

Diklat Membatik Untuk Menjaga Warisan Budaya Indonesia

Sebarkan artikel ini
Taman Baca Masyarakat Iqro yang difasilitasi Balai Kebudayaan Wilayah XIV Kalimantan Timur (Kaltim) menginisiasi Diklat Membatik.

11/11/2023

SAMARINDA, Berita Nusantara.co – Taman Baca Masyarakat Iqro yang difasilitasi Balai Kebudayaan Wilayah XIV Kalimantan Timur (Kaltim) menginisiasi Diklat Membatik, bertujuan untuk menciptakan pemahaman tentang batik yang mana untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia dengan mengenal dan dekat pada batik itu sendiri. Diikuti oleh siswa-siswi kelas 6 sebanyak 30 orang dan 20 ibu-ibu yang berdiam di Lempake tersebut. Terlaksana pada 11-22 November bertempat di Aula SDN 008 Lempake.


Kegiatan yang dilakukan ialah membuat kerajinan membatik dengan bahan dasar kain ada yang berukuran sebesar sapu tangan dan yang sepanjang 1,5 meter. Rahmawati selaku pemilik TBM Iqra mengatakan ia turut bangga dengan terealisasinya agenda ini, karena besar harapannya menjadikan Lempake memiliki kampung Batik.

“Ini merupakan langkah awal yang positif, semoga ke depannya mengalami perkembangan pesat,” ucapnya.


Ada tahapan dalam membatik yang diadakan di sekolah ini yakni, mencanting dan mewarnai.

“Mereka semua bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini, baik yang orang tua maupun anak-anak,” ungkapnya.


Selanjutnya, ia menjelaskan kegiatan tersebut sudah dimulai pada beberapa tahun lalu, dan karena adanya alasan tertentu membuat agenda ini terhenti lalu berjalan kembali pada tahun ini.

“Semoga bisa terus berkesinambungan dan melibatkan berbagai pihak, nantinya pun dapat diperjual belikan hasil dari karya membatik tersebut,” terangnya.


Kepala Sekolah SDN 008 Lempake, Masitah Bahrun mengatakan Diklat Membatik memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk belajar membatik. “Terbatasnya fasilitas di sekolah kami untuk bisa mengembangkan potensi anak-anak sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran untuk mereka, harapannya suatu saat nanti ada salah satu pengrajin batik yang dapat memajukan Kaltim berasal dari salah satu murid kami,” ucap Masitah.


Selepas dari Diklat Membatik ini hasilnya akan dibawa ke rumah masing-masing, paling tidak itu hak milik mereka. “Karena itu merupakan hasil dari tangan mereka sendiri,” ungkapnya.


Christina Staf Bidang Pengelola Peserta Didik mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim mengatakan ia turut mengapresiasi kegiatan diklat membatik ini. “Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat terlaksana secara berkala dan juga untuk meningkatkan rasa cinta warisan budaya dari para leluhur khususnya batik di Indonesian,” pungkasnya.(HFS/BN)

Example 300250