10/11/2023
SAMARINDA, Berita Indonesia.co – Kinerja ekonomi Kaltim tahun ini diyakini tumbuh pada rentang 5,80-6,60 persen (year on year/yoy). Ditopang oleh lapangan usaha utama, antara lain pertambangan, industri pengolahan, dan konstruksi.
Kepala Kantor Perwakillan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Budi Widihartanto menjelaskan, ekonomi Kaltim bertumbuh relatif tinggi. Bahkan di Benua Etam tercatat sampai triwulan kedua, ekonomi Katim berhasil tumbuh 6,84 persen. Memang sedikit mengalami penurunan dibandingkan triwulan pertama, namun masih relatif stabil.
“Menilik pada triwulan ketiga ekonomi Kaltim masih tumbuh lebih rendah akibat belum meningkatnya harga batu bara, dengan ditopangnya peningkatan kinerja konstruksi, industri pengolahan dan lainnya. Kami memprediksi masih konsisten berada di atas 6 persen,” ucapnya.
Optimisme tersebut didukung oleh peningkatan kegiatan pembangunan proyek strategis pemerintah khususnya IKN, disertai semakin kondusifnya dunia usaha. Industri pengolahan di Kaltim masih didominasi oleh migas dengan pangsa sebesar 54.60 persen (2022), diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
“Komoditas utama Kaltim berupa CPO juga diprakirakan mendorong peningkatan kinerja produksi industri pengolahan, seiring tingginya harga kontrak berjangka hingga tiga bulan ke depan dibandingkan harga pasar,” ungkapnya.
Selain pertambangan dan industri pengolahan, kinerja lapangan usaha konstruksi diperkirakan masih tumbuh seiring dengan adanya akselerasi pembangunan infrastruktur di Kaltim. Sejak triwulan terakhir kinerja lapangan usaha konstruksi menunjukkan pertumbuhan yang tinggi yang didorong oleh pembangunan yang masif terkait proyek strategis multiyears eksisting.
Akselerasi pembangunan IKN yang ditargetkan pada 2024 masih masif sehingga akan turut mendorong belanja infrastruktur pemerintah pusat, serta pemerintah daerah melalui pembangunan bandara VVIP di wilayah IKN, dan penciptaan sentra ekonomi di kawasan sekitar IKN.
“Pertumbuhan tersebut juga dipengaruhi oleh pembangunan dari KIPP yang cukup agresif untuk menarik investor baru. Melalui penambahan atau pembangunan pabrik pengolahan dan infrastruktur perusahaan tambang juga turut mendorong prospek usaha konstruksi Kaltim,” tutupnya.
(HFS/BN)