Samarinda, Berita Nusantara.co – Upaya proyek pembangunan tunnel (terowongan) yang direncanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda masih bergulir menghadapi kendala, khususnya pada wilayah Jalan Kakap. Sebab perencanaan proyek ini membutuhkan lahan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Jalan Kakap untuk membangun akses jalan baru yang diperuntukkan bagi warga yang tidak terdampak. Namun Pemerintah Provinsi menolak, padahal pembangunan ini sangat banyak manfaatnya untuk masyarakat.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan bahwa penolakan tersebut membuat kami kaget, karena jalurnya tidak mengganggu bangunan rumah sakit (RS).
“Karena hanya kurang lebih 4-5 meter saja, itu pun menggunakan lahan tak terpakai, hanya pagar di wilayah situ yang dimundurkan,” jelasnya.
Menurutnya, permohonan ini tak lain dan tak bukan sebagai bagian kepentingan bagi masyarakat umum, terutama untuk mengatasi kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata. Sehingga rencana pembangunan terowongan ini bertujuan sebagai jalur alternatif dan mengurai kemacetan di kawasan ini.
Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik memberi dukungan penuh terkait pembangunan terowongan di Kota Samarinda. Ia melakukan pengamatan langsung pembangunan terowongan Gunung Manggah yang akan menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap di Kota Samarinda bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun. “Terowongan ini penting untuk mengurai kemacetan di Samarinda,” tukasnya.
Dengan hadirnya terowongan ini, ujar Akmal Malik juga tentu akan membantu mengurangi kepadatan arus lalu lintas yang biasa terjadi pada pagi hari dan sore hari. Masyarakat yang menuju pusat kota Samarinda dari arah Sambutan, Anggana, Palaran dan Sangasanga pasti sangat terbantu.(Han/BN)